Laman

Selasa, 10 April 2012

Sejarah Dan Asal Usul Adzan

Ketika orang-orang Islam masih sedikit jumlahnya, kesulitan tidak timbul untuk mereka berkumpul bersama-sama bagi menunaikan solat secara berjemaah. Namun semakin hari semakin banyak bilangan orang-orang Islam sehingga timbullah masalah untuk memanggil atau mengingatkan mereka untuk menunaikan solat pada waktunya. Maklumlah setiap orang mempunyai potensi terhadap kealpaan ataupun kelalaian pada diri masing-masing disebabkan oleh berbagai-bagai urusan kehidupan yang dijalani mereka.

Oleh sebab itu Dilakukanlah rapat dan musyawarah  bagaimana cara yang harus dilakukan untuk mengingat dan memanggil semua orang untuk solat tepat pada waktunya.Ada banyak pendapat yang diusulkan seperti yang diceritakan di dalam hadis. Salah satu daripada pendapat itu datang dari Umar r.a yang mengusulkan agar ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk solat pada setiap masuknya waktu solat. Saran dari Umar.ra ini kebanyakannya disetujui oleh semua orang, termasuk Rasulullah s.a.w. Namun yang menjadi persoalannya kini ialah bagaimana perlaksanaannya?
Adzan - Ilustrasi
Abu Dawud mengisahkan bahawa Abdullah bin Zaid r.a meriwayatkan :

"Ketika cara memanggil kaum Muslimin untuk solat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidur aku bermimpi melihat ada seseorang sedang memegang sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia bermaksud hendak menjual lonceng itu. Jika memang begitu aku memintanya untuk menjual kepada aku saja. Orang tersebut malah bertanya," Untuk apa ? Aku menjawabnya, "Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum Muslimin untuk menunaikan solat." Orang itu berkata lagi, "Adakah kau mahu jika ku ajarkan cara yang lebih baik ?" Dan aku menjawab " Ya ! "Lalu dia berkata lagi, dan kali ini dengan suara yang amat lantang , " Allahu Akbar, Allahu Akbar.."

Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Rasulullah s.a.w dan menceritakan perihal mimpi itu kepada baginda. Dan baginda bersabda: "Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah di samping Bilal dan ajarkan dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan azan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang." Lalu aku pun melakukan hal itu bersama Bilal." Rupanya, mimpi yang serupa dialami pula oleh Umar r.a, beliau juga menceritakannya kepada Rasulullah s.a.w. Baginda s.a.w bersyukur kepada Allah SWT di atas semua petunjuk tersebut.

Sumber : -

Artikel Terkait Lainnya Pada Blog Ini:



0 komentar:

Posting Komentar